Bagaimana Cara Memilih Bootcamp QA/Software Testing untuk Kamu

Saya senang dengan makin banyak pilihan untuk bootcamp sofware testing di Indonesia, tapi apakah kamu tau cara memilih yang bagus?

salah satu jawaban

Salam,

Saya banyak mendapatkan pertanyaan di DM Instagram @penguji.id dari teman-teman yang menanyakan rekomendasi bootcamp yang bagus untuk memulai karir sebagai Quality Assurance (Software Tester). Sudah tentu saya tidak akan langsung menyebutkan yang mana yang bagus, karena saya tidak punya kapasitas untuk menilainya secara objektif, karena tidak nyobain langsung ikut semua bootcamp dan menilai mana yang bagus. Pun kalaupu ikut, bisa jadi kualitas pembelajaran di antar batch bisa berbeda dengan bootcamp yang sama, misal ada peserta yang super aktif sampe “mengkuliti” ilmu si mentor 😅, disini saya akan coba sampaikan bagai jika saya ada diposisi kamu yang sedan mencari bootcamp untuk QA.

Saya berusaha untuk tidak menyebutkan bootcamp tertentu/mana yang terbaik, hanya membagikan sudut pandang gimana kalau saya yang newbie dulu mengevaluasi bootcamp yang ada sekarang.

Apa Kelebihan Ikut Bootcamp?

Jujur saya iri melihat berbagai pilihan bootcamp yang ada sekarang, sepertinya bisa sampai 10 lembaga yang rutin membuka gelombang pendaftaran, jaman saya dulu (2013) sih boro-boro 🥲

Oke, menurut saya kelebihan mengikuti bootcamp ini adalah:

  1. Kurikulum. Sudah tentu bootcamp menawarkan pembelajaran menjadi Software Tester yang baik, terstruktur dan dipandu oleh mentor berpengalaman, sehingga tak perlu lagi kamu bingung di belantara informasi di internet
  2. Mentor. Sering kali kita menemukan masalah yang unik dan sulit kita temukan jawabannya di mbah gugel, punya mentor yang bisa kita tanya tentu akan membantu kita menyelesaikan masalah, memberikan masukan bagaimana solusi terbaik dari masalah yang kita hadapi
  3. Networking. Jaringan komunitas bootcamp itu sangat kuat, alumni saling berbagi informasi, karena dengan sistem referal kita jadi percaya diri akan kapasitas rekan satu bootcamp
  4. Komitmen Finansial. Ada loh orang yang sengaja ikut kelas bootcamp berbayar agar bisa komit belajar, mereka ngerasa rugi klo udah bayar tapi ga serius belajar
  5. Relevan. Biasanya kurikulum di bootcamp itu selalu kekinian sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja, misal banyak yang menawarkan kelas automation test dengan Cypress yang memang lagi naik daun akhir-akhir ini
matrics pilihan

Cara Memilih Bootcamp-nya gimana tuh?

Jadi memilih bootcamp ini mesti teliti, karena kita harus komit bayar di depan untuk ikut kelas bootcamp (sejauh yang saya tau ya), jadi sayang betul kalo tidak sesuai dengan kebutuhan kita sendiri, jika bootcamp nya menawarkan kelas percobaan (demo) itu akan sangat membantu sekali, ga akan beli kucing dalam karung deh.

Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih bootcamp adalah

  1. Mentor

Kurikulum yang baik sekalipun kalau yang membawakan materinya kurang mahir hanyalah seperti naik bus mewah tapi supir ugal-ugalan 🤣, kamu ga akan bisa menikmati indahnya pemandangan!

Cari tahu mentornya ini siapa, apakah dia punya video youtube saat mengajar? apakah dia pernah jadi pembicara ISQA? apakah cara omongannya mudah kita pahami? (mudah-mudahan setelah ini banyak penyedia bootcamp membuat video mentornya di youtube ya)

Ini krusial, untuk tau seberapa kompeten mentor-nya nanti, cari tau dari linkedin nya, dari gugling nama dia, lihat apakah dia punya pengalaman ngajar yang baik, artikel yang dia share di linkedin.

Kita akan menginvestasikan waktu kita berhari-hari bersama dia loh, jangan sampai ada opportunity cost!

2. Kurikulum

Biasanya bootcamp yang baik akan memberi tahu silabus mereka, kita bisa lihat dan menilai sendiri:

  • apakah mereka mengajarkan best practice menjadi QA?
  • tools apa saja yang dipelajari nantinya?
  • apakah diajari koding dari dasar?
  • bahasa pemrograman apa yang nantinya dipakai?
  • apakah sampai buat automation test untuk API, web, mobile? (semua atau sebagian)
  • (optional) sampe ke cara cek database juga kah? performance test?

Oia dan kalo kamu punya inceran mau kerja di kantor/startup tertentu baiknya udah sekalian ikut course yang mengajarkan framework/bahasa pemrograman yang sama, biar effor untuk belajarnya bisa sekalian buat persiapan kerja, contoh: di gojek paka java, better cari course yang bahasa pemrogramannya sudah java.

3. Harga

Nominal angka di bootcamp ini relatif memang, ada yang bilang harga X itu terjangkau, ada yang perlu menyisihkan dulu beberapa kali gaji, jadi setiap rupiah yang kamu keluarkan haruslah seusai dengan budget kamu, jangan sampai pake pinjol berlebihan, karena selepas bootcamp belum tentu loh langsung kerja dengan gaji besar

4. Review

Cari alumninya di linkedin, minta pendapat jujur mereka, di website iklan/testimoni mungkin kurang jujur ya, tapi klo kita DM mungkin mereka bisa spill, tanya aja dulu mereka di mentorin sama siapa, gimana cara ngajarnya, kesannya seperti apa, dll.

5. Waktu/cara belajar

Pastikan jadwalnya cocok dengan komitment waktu kamu ya, ada yang mulai malam, ada yang akhir pekan, atau mungkin ada yang dari pagi-sore untuk beberapa hari, dan durasinya ada yang 3 bulan, ada yang 10 x pertemuan, dll.

Ada juga yang perlu offline di Jakarta, ada juga yang bisa diikuti secara online dimanapun, ada yang bentuknya videou course bisa belajar mandiri (asyncronus), ada juga yang bentuknya webminar/meeting, atau gabungan keduanya.

Cari yang paling cocok dengan jadwal kamu, yang sudah kerja, kuliah, berkeluarga tentu memiliki waktu senggang yang berbeda.

Tapi…

Bootcamps bukanlah syarat wajib berkari sebagai QA/Software tester, bahkan untuk menjadi SDET (software developer engineer in test) atau Automation Engineer sekalipun.

Hampir semua yang diperlukan mencapai itu bisa didapatkan melalui internet secara gratis, atau dengan harga yang relatif lebih murah, bisa belajar langsung dari official documentation nya bahkan. Dan youtube jadi teman belajar segala 😎

Dan saya sendiri orang yang kurang cocok buat bootcamp live webminar gitu, karena konsentrasi saya relatif pendek, mesti dicicil belajarnya, kadang bahkan video tutorial pun suka diulang >2x karena sering keskip gitu dia ngomong apa 🤣

Again, klo kamu merasa belajar di kelas (offline atau virtually), biayanya bukan masalah, dan berbagai benefit di atas bisa memicu kamu menjadi lebih siap berkarir di QA ya silakan diambil.

Tak ada pilihan mutlak, semua relatif dan kontekstual.

Tetap semangat belajarnya yaaa
Salam Bootcamp MerdeQA

This article was updated on 14 Mar 2023

false
Fachrul Choliluddin

Seorang Software Tester yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam peneliti kualitas perangkat lunak. Aktif berbagi pengetahuan dalam Software Quality Development Engineer in Test, Agile Testing, atau belajar membuat automation test dengan Selenium, Appium, API test dan bahasa pemrograman Python

Comments