Sebagai kota yang dikenal dengan kemegahannya, Dubai mungkin tidak langsung terlintas di pikiran kamu ketika memikirkan hidup hemat. Namun, meski kota ini memang memiliki biaya hidup yang cukup tinggi apalagi bagi orang Indonesia, masih ada loh cara untuk menjalani gaya hidup yang hemat dan memaksimalkan penghasilan kita sebagai tenaga kerja dari Indonesia, ya kan kita di Dubai mau cari duit, bukan wisatawan yang siap ngabisin duit liburan 🤣

Berikut beberapa pengalaman saya menjadi hidup hemat ala anak kos di Dubai!

Daftar isi:

• Pilihan Makan Murah di Dubai
• Tempat Tinggal di Dubai

🍽️ Makanan

Mengatur anggaran makanan sebagai anak kos di Dubai bisa pos pengeluaran yang fleksibel, memang anggaran makanan ini sifatnya relatif terhadap gaya hidup kamu, tapi dengan sedikit kreativitas dan perencanaan, kita bisa mendapatkan makanan bergizi dengan harga yang terjangkau juga loh!

Hal pertama yang langsung terasa hilang saat berada di Dubai adalah, tidak adanya budaya makanan kaki lima 😢 , jadi pengusaha kuliner harus memiliki toko fisik seperti halnya restoran, mungkin ini karena Dubai dikenal sebagai kota modern dan futuristik, yang memiliki standar yang tinggi untuk segala hal, termasuk standar kesehatan dan kebersihan dalam penyajian makanan, kata pemilik restoran kenalan saya sih, katanya usaha kuliner itu harus memenuhi serangkaian aturan dan regulasi yang cukup ketat, termasuk memiliki izin tempat, mematuhi standar kebersihan, dan menjaga kualitas makanan.

Alasan lain kenapa gak  Sebagai kota gurun, Dubai memiliki suhu yang sangat panas saat Summer bahkan malem hari pun hawanya masih gerah, dan ini membuat lingkungan kurang menguntungkan untuk penjual makanan jalanan kaki lima (kalau winter sih sering liat popup food festival di lokasi populer juga kok).

Seberapa dirhamkah yang termasuk murah?

Memang, jika diconversikan dirham ke rupiah (1 dirham sekitar Rp4.000), semua akan terlihat mahal sekali, bisa 3x lipat harga benda yang sama di Jakarta, jadi tidak adil rasanya jika uang dirham yang didapat dari kerja disini selalu dikalikan nilai rupiahnya, semua kelihatan mahal jadinya (kecuali memang kita liburan ke Dubai, jadi gajian Rupiah spendingnya Dirham).

Lebih bijaksana jika kita memiliki standar harga wajar, apakah untuk ukuran Dubai, harganya termasuk murah atau mahal. Saya akan bagikan rumus pribadi saya dalam menilai harga makanan/minuman itu termasuk mahal atau murah menurut standar hidup dubai

Harga wajar senilai Rupiah = 1,5 Harga Dirham x 1000

Contoh:

Harga Indomie goreng mentah di Dubai itu AED 2/pc, jadi kalau pakai rumus di atas menjadi Rp3.000, tentu harga wajar sama kek di Jakarta kan

Contoh lain:

Makan siang di kantor itu nasi briyani + minum itu AED25 jadi setara dengan nilai Rp37.500 di Jakarta, dimana ini wajar buat makan siang di restoran wilayah perkantoran Jakarta.

Saya punya anggaran makan itu 20-30 dirham untuk sekali makan, di bawah 20 dirham (Rp80ribuan) termasuk murah dan di atas 30 dirham (Rp120ribuan) itu sudah termasuk mahal buat saya

Sebagai anak kosan yang hidup sendirian di Dubai, menurut saya pribadi, lebih murah beli makan di luar daripada masak sendiri di rumah loh 😅, mungkin kalau untuk makan sekeluarga itu tentu bisa lebih murah masak sendiri, tapi kalau buat sendirian sih mahal ya, menurut saya kalau masak itu minimal harus siapin 3 jenis makanan, yaitu sayuran, protein (telur/daging/ikan) dan nasi, belanja bahan masakan aja kadang ga bisa dalam porsi kecil, jadi harus beli banyak dalam satu pack gitu (bisa disimpen di kulkas sih), belum minyak dan bumbunya ya, kalau saya hitung biayanya lebih mahal daripada beli makan di luar, apalagi restoran masakan india itu seperti nasi padang, kalau di bungkus porsinya jumbo! jadi sekali beli bisa buat 2x makan loh 🤣 nah pada kesempatan kali ini saya akan fokus pembahasanya adalah beli makan di luar dengan harga terjangkau ya, bukan masak sendiri biar hemat.

Dan kalau ada yang nyari makanan Indonesia di Dubai itu ada banyak juga kok, dan rasanya sangat mirip citarasa asli di Indonesia, walaupun beberapa tempat itu pake bumbu instan karena sulit dapet rempah-rempah masakan Indonesia di Dubai, tapi jangan kaget kalau harganya tergolong mahal, karena makanan Indonesia termasuk makanan luar negeri yang beberapa bahan baku bahkan harus di import, jadi biasanya untuk makan dan minum bisa habis sekitar 30 sampai 50 dirham loh (sekitar 120rbuan atau harga wajarnya 45ribuan sampai 200rbuan), kalau mau hemat pilihannya ada di makanan lokal sini aja masakan arab atau india, seperti nasi briyani, nasi kebuli, nasi mandi itu harganya jauh lebih murah daripada harga di Jakarta 😅

1. Beli Makanan Matang di Supermarket

Carrefour, Lulu, Viva, Waitrose, Choitram adalah nama supermarket yang menawarkan menu makan ala warteg, aneka masakan dari eropa, asia, india, salad sudah tersedia, misal kita bisa beli ayam goreng, ayam bakar, bisa satu potong, setengah ekor, bahkan satu ekor utuh (bakakak) pun ada! harganya murah

perhatikan harga yang tertera dan satuannya, ada yang dalam "per piece" harga satuan, ada yang harga "per kg" jadi perlu ditimbang dulu.

Gimana Cara Pesannya:

Mirip warteg, kita tinggal sentuh kaca nya aja dan bilang "karo iki mase" dalam bahasa Inggris tapi ya 🤣 "I want this one pc/scoop please" dan si mas-mas india nya akan menimbang dulu berapa gram hasil cidukan buat ditentukan harga jualnya, sehabis itu kita juga bisa kombinasikan dengan beberapa menu, misal nasi kebuli dan setengah ekor ayam guling, lalu bayar di kasir.

Biasanya sekali beli sekitar 25 dirham (harga wajarnya senilai 37ribuan) bisa buat makan seharian, jadi beli pagi untuk makan siang dan malam, tinggal dihangatkan saja pakai microwave atau kompor gas, jadi kalo dibagi dua jadi sekali makan kan cuma 12.5 dirham aja, murah banget! atau kalau mau lebih murah lagi, untuk sumber karbohidratnya jangan beli nasi tapi beli roti arab gitu 1.75 dirham udah bikin kenyang untuk 2x makan loh

2. Beli Makanan Jadi di Supermarket

Carrefour, Lulu, Viva, Waitrose, Choitram, dan Zoom pun biasanya menyediakan makanan jadi satu set kumplit yang siap saji, tapi tetap harus dipanaskan di microwave dulu, biasanya disana sudah ada, tinggal minta tolong ke pramusaji nya untuk dihangatkan dlu, ya kurang lebih 2 menit sampai siap santap, dari mulai salad, burger, sandwich, makanan india, makanan filipina, sampe kadang ada nasi goreng juga loh! 

Makanan siap saji ini memang perlu microwave untuk kembali segar, ini sebenarnya sudah ada banyak di Jakarta seperti di Lawson, Family Mart gitu kalo gak salah.

Harganya banyak yang di bawah 20 dirham, bahkan 3 dirham buat roti sandwich isi (harga wajarnya senilai Rp4500), tapi memang untuk sekali makan saja, beda dengan yang makanan matang sebelumnya yang bisa 2 kali makan

3. Beli Makan di Cafetaria

Hampir di setiap stasiun kereta Metro itu ada kerjasama dengan UMKM Dubai untuk buka warung makanan, harga disini murah-murah menu yang nasi biasanya 18 dirham, menu roti-rotian lebih murah lagi, cocok sekali untuk sarapan sebelum berangkat kerja

Kalau nasi goreng terlalu berat bisa minta spring roll atau samosa dan karak tea, biasanya cuma 5 dirham (harga wajar senilai Rp7500) aja loh

Atau favorit sarapan saya adalah wrap porata egg seharga 5 dirham, porata itu sebenarnya biasa kita kenal dengan roti canai, terus bentuknya di gulung menyerupai kebab gitu

4. Beli Makanan di Restoran

Menikmati makanan di restoran gak selalu harus merogoh kocek dalam-dalam. Ada beberapa restoran yang harganya miring loh, seperti sudah disebutkan sekilas di atas, yaitu restoran lokal yang menyajikan makanan india, chinese, wrap, burger gitu

Salah satunya restoran ini yang berlokasi di Al Rashidiya, dekat dengan tempat tinggal saya, lihat saja harganya masi murah banget banyak yang dibawah 20 dirham, dan kalau dibungkus porsinya jumbo, kadang bisa buat 2x makan untuk saya sih:

Dan jangan lupa dipantau juga aplikasi antar makanan online seperti Careem Food, Talabat, Deliveroo dkk karena terkadang ada promo diskon makanan juga, jadi bisa hemat untuk pesan makanan online

5. Kreatifitas Anak Kos

Sempet saya singung juga di atas, kalau masak sendiri lebih mahal? sebenernya ga berlaku kalau yang dimasak adalah Indomie dan telur ahaha, karena indomie selalu jadi penyelamat di tanggal tua

Untuk menambah variasi dan gizinya, saya sering berkreasi dengan masaknya tambah telur, sayuran dan sosis bahkan sarden pun pernah, ini beneran bisa sangat menghemat di hari-hari menjelang gajian 😂

Atau kadang juga saya berkreasi dengan roti arab ditambah telur ceplok, harga rotinya murah 1-2 dirham bisa buat makan seharian sih untuk satu plastik seperti ini

Tapi harus seimbangkan juga dengan buah-buahan ya biar ada asupan vitamin juga, karena sakit disini itu mahal, panadol aja bisa 150ribuan harganya 😅

Jadi harus dirutinkan mengkonsumsi buah, biasanya saya membeli buah botong campur biar bisa dapet beragam jenis buah dan dapet banyak vitamin

Bonus:

Perbandingan makanan yang biasa ada di supermarket Indonesia dengan supermarket di Dubai (Lulu di Mei 2023)

🏠 Tempat Tinggal

Alias kosan nya, adalah kebutuhan primer yang paling signifikan dalam biaya hidup di Dubai, ibaratnya kalo biaya makan itu bisa diakalin cara murahnya gimana, tapi klo biaya sewa tempat tinggal itu udah pasti sama perbulannya, jadi perlu cermat dalam memilih jenis tempat tinggal, karena biayanya sangat bervariasi, tergantung pada tipe properti, lokasi, dan fasilitas yang ditawarkan, dan kalo bisa cari tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja, klo naek metro harus dalam 1 zona biar hemat poll.

Yang pertama yang perlu dipahami adalah perbedaan bentuk sewa tempat tinggal (kosan) antara Jakarta dan Dubai, yaitu:

Tipe Apartment (pusat kota):

• Sharing
  • bed space
  • partition
  • private (master) room,
• Tipe Studio (sendirian) 

Biasanya klo tipe apartemen sharing ini bentuknya tuh tipe kondominium yang luas tapi dipermak sedemikian rupa buat di sewain eceran gitu, lalu biaya sewa bulannya udah termasuk berbagai fasilitas umum:

• Internet high speed (biasanya diatas 250 mpbs)
• Air minum, gas & Listrik
• Kamar mandi diluar (air panas/dingin), biasanya satu apartemen ada 2 kamar mandi luar
• Dapur umum (bisa masak di kompor dan microwave)
• Mesin cuci & Setrikaan (ada yang termasuk keringin jadi ga perlu jemur)

Tipe Rumah/Kamar di atas tanah:

• Villa

Nanti akan saya jelasin perbedaannya satu-satu, tapi perlu dipahami dulu, bentuk hunian umum di Dubai itu adalah gedung apartemen, hampir ga ada pilihan rumah di atas tanah untuk hunian di pusat kota Dubai, kecuali jika melipir jauh lagi baru biasanya ada pilihan sewa rumah arab (rumah lama penduduk lokal) gitu yang disebutnya Villa.

Hal berikutnya yang perlu kamu lakukan adalah memahami struktur kota dan zona mana yang menawarkan harga sewa yang lebih terjangkau. Wilayah Deira, Al Qusais, Al Rashidiya, dan Karama biasanya harga sewanya yang lebih rendah dibandingkan dengan area pusat kota seperti Downtown Dubai atau Marina.

Biasanya saya mencari di website seperti Dubizzle, Property Finder, dan Bayut. Prosesnya biasanya kita janjian dengan Landlord (yang punya properti) untuk lihat dulu ke TKP, liat fasilitas umumnya, lingkungan, dan jarak dengan transportasi umum, kalo cocok bisa langsung deal dan DP, atau bilang mau lihat yang lain dulu, nanti di kabari lagi dalam tempo tertentu (tapi bisa jadi juga di tikung sama pencari yang lain sih, buat mereka yang penting laku) Oh iya, jangan ragu buat menawar atau bernegosiasi terkait biaya sewa dengan Landlord.

Yuk kita bahas penjelasan tipe kosan di Dubai

Bed Space

Secara harfiah adalah sewa kasur! Jadi cuma buat tidur aja gitu, ala backpacker. Ini adalah opsi paling murah, sewa perbulan sekitar 300 dirham (harga wajar 450ribuan) dan harga kasur bawah itu lebih mahal, biasanya satu apartemen gede akan dibagi beberapa kamar, di dalam kamar itu ada beberapa kasur untuk disewakan.

Dan penghuni kamarnya pun bisa beragam, bisa orang asia selatan, filipin, eropa atau afrika dalam satu ruangan, yang ga kuat denger suara ngorok mending jangan coba-coba deh 😅

Partition Room

Klo ini kita sewa satu kamar, jadi lebih ada privasinya ya, biasanya satu kondominium apartemen itu dibagi jadi banyak kamar, sempet suatu waktu pas lagi survei lokasi saya menghitung ga kurang dari 24 pintu untuk satu apartemen itu loh! dan kamar mandi luar nya cuma 2, ga kebayang antri mandinya tiap pagi itu loh 😱

Gambar di atas adalah contoh partition room yang saya sempet tinggali, lebarnya itu serentangan tangan aja, itu di foto aja keliatan ga sampe 3 ubin lebarnya, sempit banget ya 😅

Dulu di kamar itu saya bisa sewa klo perbulannya sekitar 1600 dirham (harga wajar 2,4jutaan, emang berasa mahal sih sekamar 3 ubin gini 🤣), fasilitasnya sama kayak di atas, dapet lemari baju, free internet, sharing kitchen dan kamar mandi di luar, dan selimut karena AC central nya dingin banget ga bisa dikecilin!

Oia biasanya variasi harga tergantung fasilitas juga, misal ada balkon nya, ada meja kerjanya atau bahkan ada jendelanya gitu juga bisa mempengaruhi harga loh.

Private Room

Klo perlu ruangan yang lebih luas dari pada Partition room, ini dia Private Room, masi di dalam kawasan yang sama di sebuah kondominium apartemen biasanya ada satu/beberapa ruangan yang punya ruangan lebih lega lagi, banyak yang bilang tipe ruangan yang master bedroom 

fasilitasnya juga lebih banyak, saya sempet sewa yang beberapa tempat tipe ini, biasanya ada tivi, kamar mandi dalam, sofa, lemari, meja kerja dan pernah sekali yang ada kulkasnya di kamar, harga perbulannya sekitar 2000-3500 dirham (harga wajar senilai Rp3juta-5,2jutaan)

Apartemen Studio (flat)

Kalo ini kita sewa satu apartemen bisa tipe studio, ataupun tipe yang punya 2-3 kamar gitu, tentu harganya akan mahal, untuk yang ke Dubai bersama keluarga tentu pilihan sewa apartemen studio lebih cocok, pun biasanya harga sewa yang ditawarkan sudah termasuk dengan barang-barang fasilitas (furnished) seperti TV, mesin cuci, kulkas, sofa dan kadang ada juga fasilitas umum apartemen seperti gym dan kolam renang.

Untuk mencari apartemen bisa kita lihat spanduk merah/putih yang isinya "TOLET 05xxx (nomer telp)" artinya apartemen itu ada yang kosong dan silahkan hubungi nomer tersebut untuk komunikasi dengan agen landlordnya, emang aneh sih tolet mungkin dari To Let yang artinya di sewakan 😂

Jadi biasanya daerah Al Barsha, Al Karama yang banyak sekali apartemen Tolet ini, lingkungannya juga bagus, banyak makanan enak dilingkungan ini loh 😍

Tapi prosesnya beda dengan sharing apartemen yang saya bahas sebelumnya, untuk tipe satu apartemen sendiri seperti ini prosesnya lebih rinci, seperti ada perjanjian sewa dengan landlordnya, ada uang jaminan, lalu pembayarannya juga biasanya dihitung pertahun walaupun sebenarnya bisa di cicil dengan menggunakan cek bank gitu (ditagih berkala sebanyak jumlah ceknya), ga pembayaran dengan tunai ataupun transfer bulanan, karena dengan cek bisa memiliki posisi hukum yang lebih kuat lagi.

Kisaran harganya 40.000 dirham (harga yang tercantum biasanya per tahun) itu biasanya jauh dari metro, atau bahkan ga ada akses transportasi umum, jadi harus punya kendaraan pribadi, bisa beli scooter listrik (otopad) biar bisa ambil yang jaraknya lebih jauh sedikit dari transportasi umum

Penting untuk diperhatikan:

Lokasi tempat tinggal usahakan dekat dengan transportasi umum, seperti bus ataupun metro (seperti MRT) yang bisa diakses dengan jalan kaki, atau kalau pekerjaan sensitif dengan waktu lebih baik dekat dengan metro, karena menunggu bus itu tidak tentu, kadang perlu 30 menit atau sering kali lebih malah (kadang penuh dan harus nunggu selanjutnya dan lama datengnya), metro itu di jam sibuk bisa 1 menit sekali udah dateng keretanya.

Ongkos Metro untuk 1 zona itu sekitar 5 dirham

Penutup

Sekian kiranya sebuah catatan siasat bagaimana cara saya untuk bisa hidup murah sebagai anak kos di Dubai, mudah-mudahan ini bisa kamu jadikan referensi untuk melihat biaya hidup di Dubai seperti apa dan gak salah negosiasi gaji ya

Terkadang, perjalanan hidup membawa kita ke tempat-tempat yang gak pernah kita bayangin sebelumnya, di post kali ini, kita akan berbicara tentang hidup di salah satu metropolis yang menjadi tujuan populer para ekspatriat: Dubai

Salah satu cita-cita kecil saya adalah merantau ke negeri orang, alhamdulilah, sejak November 2022 kemarin saya berkesempatan menjadi talenta digital Indonesia yang di export ke Dubai! Saya akan berbagi siasat untuk bisa hidup murah ala anak kosan ditengah gemerlap kemegahan kota Dubai.