Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal Jakarta Photo by vjapratama from Pexels

Sebuah Refleksi Diri, Apakah Saya Sudah Berusaha dengan Sungguh Menjadi Muslim yang Baik?

Bismillah, Alhamdulillah kemarin ada kejadian yang membuat saya berfikir dan merenung sampai hari ini, hal sederhana sebenarnya, saya mengisi sebuah form assesment dari https://productivemuslim.com/   untuk mengukur (self-reflection, silahkan kunjungi tautan ini dan pilih "take the Assessment") apakah saya sudah menjadi "best version of yourself" dari sisi spritual, fisik, dan sosial. Pertanyaannya sederhana, tetapi berat rasanya menjawab jujur, setiap pertanyaan memiliki renungan pribadi yang mendalam.

Ada sekitar 30 pernyataan, kita diminta memilih pilihan yang paling sesuai dengan diri kita pribadi, ini yang harus dijawab sejujur mungkin sesuai dengan kondisi kita saat ini, seperti:

  • A. Always (Selalu)
  • B. Often (Sering)
  • C. Occassionally/Sometimes (Kadang kala)
  • D. Rarely (Jarang)
  • E. Never (Tidak pernah)

Istiqlal
Photo by vjapratama from Pexels
Pernyataannya adalah sebagai berikut (dan saya lengkapi tambahan informasi):
  1. Saya 5 kali sehari sholat teapat waktu
    • (laki-laki secara berjamaah)
  2. Saya melantuntkan alquran kurang lebih selama 30 menit setiap hari
    • entah membaca alquran atau membaca artinya, pernyataan disini lebih ke seberapa konsisten kamu mempelajari alquran setiap hari
  3. Saya sholat dhuha sebanyak 2 rakaat setiap pagi
    • dhuha adalah amalan sunnah, dimulai dari terbit fajar hingga mendekati waktu dzuhur
  4. Saya sholat tahajud setidaknya sebanyak 2 rakaat setiap malam dan ditambah sholat witir
    • tahajud adalah sholat malam selepas isya dan sebelum masuk waktu subuh
  5. Saya puasa setidaknya 3 hari dalam satu bulan
    • di luar bulan ramadhan, ayamul bid, puasa pertengahan bulan islam pada tanggal 13, 14, 15
  6. Saya melakukan dzikir pagi dan petang setiap hari
    • amalan harian yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sebelum matahari terbit dan tenggelam
  7. Saya tidur cukup antara 6 sampai 9 jam setiap malam
    • setiap orang bisa memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, tapi pada umumnya orang dewasa sehat itu membutuhkan 6-9 jam tidur setiap malamnya
  8. Saya tidur siang sekitar 20 menit setiap hari
    • tidur siang singkat antara 20-30 menit bisa meningkatkan semangat, daya tahan, dan performa terbaik
  9. Saya makan sehat dan seimbang setiap hari
    • diet seimbang, nutrisi cukup yang dibutuhkan tubuh agar tetap sehat. Bisa dengan mengkonsumsi buah segar, sayuran, biji-bijian, atau kacang-kacangan dan memenuhi kebutuhan kalori harian
  10. Saya mengindari makanan tinggi gula ataupun tinggi lemak
    • makanan yang mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi bisa menyebabkan sistem pencernaan bekerja lebih keras, dan membuat kadar oksigen di otak berkurang sehingga membuat kita pusing dan lunglai
  11. Saya berolahraga sekitar 3 kali dalam sepekan selama 30 menit setiap sesi
    • untuk kesehatan sangat direkomendasikan untuk berolah raga selama 75-150 menit setiap minggu
  12. Saya tidak langsung mencari/mengunakan handphone ketika bangun tidur setiap pagi (harap jujur)
  13. Saya membuat jurnal pribadi dan menghabiskan sekitar 15 menit di malam hari sebagai waktu refleksi diri
    • dengan menuliskan pikiran dan perasaan kita, bisa memabantu kita memahami dengan lebih jelas apa yang kita alami, membuat jurnal dapat membantu kita mengendalikan emosi dan kesehatan mental
  14. Setiap pagi saya membuat sekitar 3 hal yang menjadi goal saya selama hari itu
    • produktifitas itu bukan soal seberapa banyak, tetapi seberapa tepat kamu melakukan hal itu, tetap pantau terus kemajuan kita
  15. Saya bisa fokus selama 25 menit untuk fokus mengerjakan satu kegiatan tanpa ada gangguan
    • menurut neouroscience kita adalah monotasker, dokus mengerjakan satu hal dalam satu waktu akan meningkatkan kemampuan terbaik kita
  16. Saya menghabiskan waktu luang dengan bercengkrama bersama keluarga selama setidaknya satu jam setiap hari
    • bisa kepada pasangan, orang tua, anak; harga yang paling berharga adalah keluarga
  17. Saya sering menghubungi keluarga jauh dan menjaga silaturahmi dengan mereka
    • setidaknya pecakapan selama 4 menit dimana kamu bisa sampai 10 kali bilang alhamdulillah
  18. Saya memafkan siapa saja yang berbuat salah dengan saya, saya menghilangkan prasangka buruk dari hati saya saat sebelum tidur setiap malam
    • seseorang dijamin masuk surga oleh Nabi SAW karena hal ini
  19. Saya menunaikan 6 hak sesama muslim
    • Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya; (2) Apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; (3) Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; (4) Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); (5) Apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6) Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim)
  20. Saya berpartisipasi pada kegiatan sosial secara rutin setidaknya sebulan sekali
    • ini melebihi berdonasi uang, ini adalah kegiatan bersama melibatkan fisik, mental dan empati
Photo by David McEachan from Pexels 

Sebuah perenungan

Selesai mengisi semua pernyataan di atas, saya tertegun, kok bisa hampir sebagian besar saya jawab D. Jarang, cenderung ke E. Tidak pernah!!! Saya jadi merasa minder, seberapa pantaskah saya untuk meminta safaat Rosululloh Muhammad SAW di telaga alkautsar, sedangkan saya sampai saat ini tidak mengikuti tuntunan beliau dengan sungguh-sungguh, saya selalu percaya Alloh SWT maha pemberi rahmat pasti bisa menyelamatkan kita dan memberikan izin untuk masuk surga, tetapi dengan amalan yang pas-pas an saat ini apakah pantas mendapatkan surga tanpa hisab? Seberapa kuat kita menahan siksa neraka yang teramat pedih? Nauzubillah, ya Alloh selamatkanlah kami dari panasnya neraka.

Tinggal di surga adalah cita-cita kita semua, tetapi amalan penghuni surga seperti tidak ditekuni, terlalu disibukan dengan dunia, terlena oleh waktu luang, padahal maut bisa saja datang tanpa pertanda, apakah amalan baik sudah melebihi amalan buruk? Jika surga adalah tujuan kita, sudah seharusnya kita mulai merencanakan tujuan kesana, ketika umat muslim ingin pergi haji, apakah kita sudah mulai menabung untuk itu? Bagaimana bisa kita merasa cukup sedangkan dalam mengerjakan amalan wajib saja sering ditunda-tunda, apalagi mengerjakan amalan sunnah!


Sebuah rencana

Saya malu ketika awal tahun kemarin membuat resolusi 2019, kebanyakan yang dijalankan adalah rencana duniawi, perihal karir, keluarga seolah pencapaian itu bisa dibanggakan. Apa arti kepiawaian menata banyak hal dalam kehidupan ini, tetapi awam soal kehidupan kekal sejadi yang menanti kita kelak? Mari kita jemput hidayah, memahami kehadiran Dzat Sang Maha Pencipta, Sang Maha Penguasa, dan Sang Maha Pengasih. Saya pun berkomitmen untuk bisa meningkatkan hasil test tadi menjadi lebih sering bahkan selalu.

Saya jadi teringat pernah mengikuti seminar dari Ust. Dr. Imam Zamroji, MA di awal bulan tentang perjalanan menuju surga haruslah direncanakan dan dijalankan dengan disiplin, ada kerangka rencana yang sangat baik dan akan saya salin di bawah ini nanti, harap isi bersama keluarga, lalu print dan tempel dimana kita bisa sering membacanya.


Bersama Keluarga pulang ke Surga

Life Master Plan Dunia, Alam Kubur, Akhirat

  1. Amalan Hablumminallah apa yang ingin anda dan keluarga lakukan untuk kesuksesan dunia, alam kubur dan akhirat?
    1. ...
    2. ...
    3. ...
  2. Apa Alasan yang membuat anda dan keluarga ingin melakukan amalan di atas
    1. ...
    2. ...
    3. ...
  3. Bagaimana kondisi anda dan keluarga sekarang? yang bisa diukur sebagai indikasi
    1. ...
    2. ...
    3. ...
  4. Apa saja target-target yang ingin anda dan keluarga capai? terukur dan ambisisus).
    1. ...
    2. ...
    3. ...
  5. Bagaimana Langkah Kongkrit dan detail yang perlu anda dan keluarga lakukan untuk mencapaj target tersebut?
    1. ...
    2. ...
    3. ...
  6. Apa saja sumberdaya pendukung yang anda dan keluarga perlukan untuk mencapai target tersebut
    1. ...
    2. ...
    3. ...
  7. Evaluasi : Bagaimana dan seberapa sering anda akan memonitor perkembangan anda dan keluarga, agar tahu adanya perkembangan dan pencapaian pada diri anda dan keluarga.
    1. ...
    2. ...
    3. ...

 

Untuk membantu mencatat konsistensi hingga menjadi kebiasaan, saya ada rekomendasi aplikasi android ini:
https://play.google.com/store/apps/details?id=org.isoron.uhabits&hl=in

Aplikasi ringan dan sederhana juga gratis ini akan membantu kita untuk mencatat tren disiplin, disertai dengan pengingat yang bisa di setel juga sangat berguna menurut saya



Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi yang membaca dan saya berlindung pada Alloh SWT dari kesombongan, insyaalloh menjaga keikhlasan saya. Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya, semoga kita semua senantiasa hidup dalam kesabaran dan kebersyukuran. Semoga Alloh pertemukan dan kita bisa saling bersapa di Jannah-Nya. Amiin


This article was updated on 23 Feb 2019

false
Fachrul Choliluddin

Seorang Software Tester yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam peneliti kualitas perangkat lunak. Aktif berbagi pengetahuan dalam Software Quality Development Engineer in Test, Agile Testing, atau belajar membuat automation test dengan Selenium, Appium, API test dan bahasa pemrograman Python

Comments