penulis
Fachrul Choliluddin

Cem mana keseharian menjadi Software Tester itu sih?

Halo, sobat teknologi! 

Kayaknya banyak yang penasaran nih sama kerjaan sebagai Quality Assurance atau biasa disebut QA. 

Apa sih yang biasa dilakukan seorang QA dalam sehari-hari? Kok rasanya serem ya, kayak detektif yang mencari-cari kesalahan? Yuk, kita kupas tuntas cerita hidupnya QA!
 

Morning Check
 

Pagi-pagi, biasanya QA akan melakukan morning check, alias mengecek slack/email atau tools pelaporan bug seperti JIRA atau report test automation, buat lihat ada laporan bug baru atau nggak. Atau mungkin ada update dari tim developer soal perbaikan bug yang kemarin dilaporkan. 

Intinya, morning check ini buat update status proyek dan siapkan diri buat aktivitas yang bakal dihadapi hari itu (dan modal update di daily standup meeting)


Pengujian, Pengujian, dan Pengujian
 

Setelah morning check, biasanya QA akan langsung masuk ke aktivitas utamanya: testing atau pengujian. Ada berbagai macam pengujian yang biasanya dilakukan, mulai dari pengujian fungsional (apakah fitur A, B, C berfungsi dengan baik?), pengujian non-fungsional (bagaimana performa dan keamanannya?), sampai pengujian regresi (setelah bug diperbaiki, apakah ada fitur lain yang jadi terganggu?). Sering juga, pengujian ini dilakukan secara manual dan otomatis. 

Pengujian manual biasanya dilakukan untuk melihat pengalaman pengguna secara langsung, istilahnya exploratory testing, sedangkan pengujian otomatis biasanya dilakukan dengan alat atau software khusus macam selenium/appium/API test gitu, buat cek fungsi-fungsi tertentu secara cepat dan efisien, jadi nanti kelar ngejalanin testnya bisa di lihat apakah fitur baru ini bikin error di module lain nggaknya


Laporan Bug
 

Nah, kalau dalam pengujian tadi ditemukan bug atau masalah, QA harus melaporkannya ke tim developer. Biasanya, laporan ini dilakukan dengan cara yang sistematis dan detail, mulai dari menjelaskan bug yang ditemukan, langkah-langkah untuk mereproduksi bug tersebut, hingga memberikan screenshot atau video sebagai bukti.

Diskusi dan Meeting

Selain pengujian dan pelaporan, dalam kesehariannya, QA juga sering kali melakukan diskusi dan pembahasan dengan tim developer dan stakeholder lainnya. Misalnya, membahas fitur baru yang akan dikembangkan, memberikan masukan terkait user experience, atau mungkin melakukan review terhadap bug yang sudah diperbaiki.
 

Selalu Belajar dan Update
 

Dalam dunia yang selalu berubah seperti teknologi, seorang QA juga harus selalu belajar dan update pengetahuan. Misalnya belajar teknik pengujian baru, belajar menggunakan tools pengujian yang baru, atau mungkin belajar tentang tren dan perkembangan teknologi terkini.


Intinya mah menjadi QA itu seru dan penuh tantangan. Kamu harus jeli dan teliti, tapi juga harus bisa bekerja sama dengan tim dan terus belajar. Tapi percaya deh, rasanya puas banget kalau bisa membantu menciptakan software yang bebas dari bug dan nyaman digunakan pengguna. Jadi, siapa nih yang tertarik jadi QA?
 

This article was updated on 5 Nov 2023

false
Fachrul Choliluddin

Seorang Software Tester yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam peneliti kualitas perangkat lunak. Aktif berbagi pengetahuan dalam Software Quality Development Engineer in Test, Agile Testing, atau belajar membuat automation test dengan Selenium, Appium, API test dan bahasa pemrograman Python

Comments